Decision Support System (DSS) adalah sistem informasi yang membantu bisnis dalam aktivitas pengambilan keputusan yang membutuhkan pertimbangan, penentuan, dan urutan tindakan. Sistem informasi membantu manajemen tingkat menengah dan tinggi suatu organisasi dengan menganalisis data tidak terstruktur dalam jumlah besar dan mengumpulkan informasi yang dapat membantu memecahkan masalah dan membantu dalam pengambilan keputusan. DSS dapat dijalankan oleh manusia, otomatis, atau kombinasi keduanya.
Tujuan dari Decision Support System
Decision Support System menghasilkan laporan informasi rinci dengan mengumpulkan dan menganalisis data. Oleh karena itu, DSS berbeda dari aplikasi operasi normal, yang tujuannya adalah mengumpulkan data dan bukan menganalisisnya.
Dalam sebuah organisasi, DSS digunakan oleh departemen perencanaan, seperti departemen operasi yang mengumpulkan data dan membuat laporan yang dapat digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan. DSS utamanya digunakan dalam proyeksi penjualan, untuk inventaris dan data yang terkait dengan operasi, dan untuk menyajikan informasi kepada pelanggan dengan cara yang mudah dipahami.
Secara teoritis, DSS dapat digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan mulai dari organisasi hingga pengelolaan hutan dan bidang medis. Salah satu aplikasi utama DSS dalam organisasi adalah pelaporan real-time.
Komponen Decision Support System
Tiga komponen utama kerangka DSS adalah:
Jenis Decision Support System
Communication-driven : Memungkinkan perusahaan untuk mendukung tugas yang memerlukan lebih dari satu orang untuk mengerjakan tugas tersebut. Ini termasuk alat terintegrasi seperti Microsoft SharePoint Workspace dan Google Docs.
Model-driven : Memungkinkan akses ke pengelolaan model keuangan, organisasi, dan statistik. Data dikumpulkan, dan parameter ditentukan menggunakan informasi yang disediakan oleh pengguna. Informasi tersebut dibuat menjadi model pengambilan keputusan untuk menganalisis situasi. Contoh DSS berbasis model adalah Dicodess, yaitu DSS berbasis model open source.
Knowledge-driven : Memberikan solusi faktual dan khusus untuk situasi dengan menggunakan fakta tersimpan, prosedur, aturan, atau struktur pengambilan keputusan interaktif seperti diagram alur.
Document-driven : Mengelola informasi tidak terstruktur dalam format elektronik yang berbeda.
Data-driven : Membantu perusahaan untuk menyimpan dan menganalisis data internal dan eksternal.
Keuntungan dari Decision Support System
- Decision Support System meningkatkan kecepatan dan efisiensi kegiatan pengambilan keputusan. Hal ini dimungkinkan, karena DSS dapat mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time.
- DSS mempromosikan pelatihan dalam organisasi, karena keterampilan khusus harus dikembangkan untuk mengimplementasikan dan menjalankan DSS dalam suatu organisasi.
- DSS mengotomatiskan proses manajerial yang monoton, yang berarti lebih banyak waktu manajer dapat dihabiskan untuk pengambilan keputusan.
- DSS meningkatkan komunikasi interpersonal dalam organisasi.
Kerugian dari Decision Support System
- Biaya untuk mengembangkan dan menerapkan DSS adalah investasi modal yang sangat besar, yang membuatnya kurang dapat diakses oleh organisasi yang lebih kecil.
- Perusahaan dapat menyebabkan ketergantungan pada DSS, karena DSS diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan harian untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan. Namun, manajer cenderung terlalu mengandalkan sistem, sehingga menghilangkan aspek subjektivitas dalam pengambilan keputusan.
- DSS dapat menyebabkan kelebihan informasi karena sistem informasi cenderung mempertimbangkan semua aspek dari suatu masalah. Hal inimenciptakan dilema bagi pengguna karena mereka memiliki banyak pilihan.
- Penerapan DSS dapat menyebabkan ketakutan dan reaksi negatif dari karyawan tingkat bawah. Itu karena banyak dari mereka yang tidak nyaman dengan teknologi baru dan takut kehilangan pekerjaan karena teknologi.
Comments
Post a Comment